Tuesday, November 1, 2011

Dari Sudut Kampus

Jl. Hayam Wuruk No.4A
Beberapa hari sebelum meninggalkan kota Semarang, aku sengaja berkeliling menikmati suasana kota dimana aku dilahirkan, saat motor butut kesayangan membawaku melintasi jalan Hayam Wuruk pikiranku langsung terbang melayang kembali ke masa 9 tahun yang lalu. Hehehe, ada apakah di jalan Hayam Wuruk tersebut? Ya,tepatnya Jalan Hayam Wuruk No.4A, berdiri sebuah bangunan tua, dan kini telah usang tak terawat. Di tempat itulah aku mengenyam pendidikan setelah aku menamatkan SMA di kawasan Taman KB Semarang, =p.

Agustus 2002; setelah melakukan registrasi di Auditorium, kami sebagai mahasiswa baru di arahkan para senior untuk menuju kampus masing-masing, saat itulah aku memasuki gedung itu untuk pertama kalinya. Hmmm, bukannya terkesan tapi aku malah malu setengah mati saat disuruh senior untuk menyanyikan lagu 17 Agustus di atas bak penampungan air, hedeeehhh...Clingak clinguk plegak pleguk ga karuan aku menyanyikannya, setengah malu setengah grogi.
Gedung Utama kampus Perikanan Undip terletak tepat di samping kanan kampus Sastra, bahkan ada yang menduga bangunan itu sebenarnya milik Fakultas Sastra yang terdiri dari 3 ruang kelas yaitu E107, E204, E205. Selain itu ada lagi ruang kuliah 2 buah di seberang jalan yaitu G7 dan G8, kali ini lebih parah lagi ruangan itu bisa dibilang satu gedung dengan kampus Ekstensi Ekonomi hanya dipisahkan oleh lorong sempit sehingga banyak yang menyimpulkan kalau kelas itu sekedar numpang gedung Ekonomi Ekstensi. Selain ruang kelas tersebut ada juga ruangan dosen dan Laboratorium yang terletak di ujung Jalan Hayam Wuruk dan berada di samping kampus USM saat itu (Saat ini kampus USM telah pindah di Jalan Arteri), kami biasa menyebutnya dengan Ruang Kandang, nama yang sedikit aneh bukan?? hehehe… Kampus dan semua ruangan-ruangan tersebut digunakan untuk 4 program studi, so ga kebayang deh ancurnya..
Memang dari deskripsi tersebut bila dibandingkan dengan kampus dari jurusan atau fakultas yang lain kampus kami sedikit kurang meyakinkan (ra pokro blas..). Akan tetapi, 5 tahun dari perjalanan hidupku aku habiskan di situ, dan kini aku tidak pernah malu, menyesali, gelo, ataupun getun, karena pernah menjadi bagian dari kampus tersebut. Justru merasa bangga dan bersyukur telah kulalui dengan enjoy aja (iklan rokok :p). Banyak kenangan maupun cerita-cerita seru, asem kecut masam manis pahit asin agak pedes *haiyah..* hitam putih mejikuhibiniu pink kecoklat2an, semua begitu terasa dan semua begitu berwarna.. (jangan dibilang lebay lho, hihihi…=D) 
Saat memasuki tahun kedua perkuliahan yaitu semester 3 dan 4 kami mulai disibukkan dengan praktikum-praktikum di lapangan, mulai asistensi kemudian menyiapkan bahan praktikum sampai mengurus masalah transportasi kami lakukan. Ekoper (Ekologi Perairan) salah satu mata kuliah yang mewajibkan mahasiswa untuk melakukan praktikum, saat itu praktikum dilakukan di kawasan Tambak Lorok Semarang, mulai dari nyebur dan nyelam di sungai, muara, dan pantai yang sebenarnya air di daerah situ begitu keruh. Kami disuruh untuk menemukan biota sebanyak mungkin, tapi alhasil begitu sulitnya kami menemukan biota, hanya sampah dan setumpuk lumpur yang mengendap di dasar perairan. Pinter-pinter kami aja jika menemukan ikan mati atau apapun yang bisa diambil sebagai sampel langsung kami amankan, hahaha… Malamnya, kami bermalam di laboratorium untuk mengidentifikasi biota sambil terkantuk-kantuk.. Praktikum yang tak kalah seru yaitu saat di LPWP (Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai) Jepara, dimana kami bermalam di tengah laut, di sebuah bagan tancap (salah satu jenis alat tangkap Lift Net) sebagai gambaran mungkin seperti bangunan gubug dari bambu. Nah, disitu kami bermalam masing-masing bagan tancap ditempati 2 orang (1 cowok, 1 cewek), tapi ada juga yang 3 orang, waktu itu saya kebagian yang 3 orang, haduuuh kurang seru jadinya, eh tapi itu belum sama Nelayan lho, so bisa dipastikan tidak akan terjadi apa-apa di bagan tancap tersebut soalnya ga cuma berdua, kan masih ada bapak Nelayannya..hehehe...
KKL di Jakarta, Mei 2005
Mungkin itu sebagian cerita kecil dari kegiatan praktikum selama kuliah, masih banyak lagi cerita seru dari kegiatan-kegiatan seperti KKL (Kuliah Kerja lapangan), PKL (Praktek Kerja Lapangan), juga kegiatan-kegiatan lain non akademik seperti mentoring di masjid kampus, juga acara-acara music kampus bertajuk Beach party dan Underwater Dark Side. Ada juga kegiatan Olah raga terutama cabang sepak bola yang mempertemukan masing-masing program studi dari tiap-tiap angkatan, kebetulan kami mempunyai tim sepakbola yang cukup solid, saat itu aku menempati posisi RB (sayap kanan), hehe.. yaahh meskipun ada sedikit adegan adu jotos dengan senior (gara-gara beberapa pemain kami berulang kali dikasari oleh senior yang sedikit arogan, huhh…) akhirnya kamipun bisa memenangi pertandingan dan menjadi juara, We are the Champion..yuhuuuuu… Trofi kebanggaan pun selalu kita bawa untuk foto-foto, hahaha… \(^o^)/
Grand Final POR, Desember 2004
Di awal tahun 2005 diadakan acara semacam orientasi mahasiswa baru di LPWP, kegiatan itu dinamakan KOMPAK (Kegiatan Orientasi Mahasiswa Perikanan dan Aktualisasi Kemasyarakatan, kalo ga salah seperti itu singkatannya), ada juga acara Diathlon dan bersih pantai bekerjasama dengan mahasiswa Teknik Lingkungan dalam rangka HUT Undip di Jepara juga. Hmmm, ga akan habis deh kalo ditulis semua kegiatan-kegiatan yang telah dilalui selama masa perkuliahan.
Wisuda September 2006
Memasuki tahun keempat dan kelima (2006-2007), temen-temen sudah disibukkan dengan penelitiannya masing-masing guna menyelesaikan sebuah karya tulis berupa Skripsi. Dan di akhir 2006 perayaan wisuda mulai menghiasi suatu keberhasilan titik puncak dari perkuliahan ini. Satu persatu teman-teman mulai meninggalkan kampus tercinta, Juli 2006, September 2006, Januari 2007, April 2007, Juli 2007, dst… Oh iya, setelah perayaan wisuda biasanya kami menggelar acara syukuran, bagi yang berwisuda saat itu diwajibkan untuk mentraktir kita-kita seangkatan, hahaha… nah tempat makan favorit kami yaitu di pemancingan Ngrembel daerah Gunung Pati. Hmmm, ikan bakarnya bener-bener mak nyuussss…. di balut suasana pedesaan yang masih asri menyempurnakan nikmat makanan dan kebersamaan saat itu, hehe..
Syukuran Wisuda
Semua terlukis dengan indahnya, sebuah persahabatan, perjuangan, percintaan (ciee…ciee…) di kampus mungil tersebut, moment-moment yang sulit untuk saya lupakan. Sepenggal kisah perjalanan hidup yang cukup terkenang.
(Tiba-tiba aku tersadar dari lamunanku), kini kulihat bangunan-bangunan itu sudah kosong tak terawat, tumbuh ilalang-ilalang di sudut bangunan, reruntuhan dedaunan dibiarkan berserakan menutupi sebagian tanah yang masih lapang. Ya, memang saat ini semua kegiatan perkuliahan dipindah di gedung baru yang tentunya jauh lebih layak di kampus Undip Tembalang, tetapi kampus tua (ini) yang kini mulai usang menyimpan lebih banyak sejarah dalam hidupku. Dan beberapa hari lagi aku harus meninggalkan kampus ini beserta hiruk pikuknya kota Semarang yang penuh cerita dan kenangan menuju tanah seberang untuk memulai hidup yang baru demi sebuah cita-cita. (hahaha,lebay ah..)
Banyak orang yang bilang “Tataplah jalan yang ada di depanmu jangan melihat ke belakang” dalam arti jangan mengingat masa lalu, memang ada baiknya beranggapan seperti itu, tetapi saya lebih suka dengan apa yang pernah diucapkan oleh Bung Karno “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.” Bila kita analogikan bangsa itu diri kita sendiri, maka kita tidak seharusnya melupakan proses hidup dalam diri kita, pada awalnya siapa sih kita ini?, bagaimana sih perjalanan hidup kita hingga kini?, apa saja proses-proses perjuangan hidup kita yang pernah kita lalui tidak sepantasnya untuk dilupakan begitu saja. Perjalanan hidup masih panjang, kelak jika kita menjadi orang besar (meskipun badan masih kurus kering dan kecil, hehe..) maka kita akan tetap ingat siapa diri kita ini sebenarnya atau darimanakah kita berasal.
Sebagai contoh dengan apa yang pernah diucapkan oleh Bung Karno yaitu Bangsa Jepang saat terjadi Restorasi Meiji pada abad ke 18, saat itu bangsa Jepang mulai tumbuh dan berkembang menjadi negara yang maju karena membuka diri dengan dunia barat, tetapi dibalik itu muncul pemberontakan dari para Samuray (Satria berpedang/ pesuruh yang dihormati karena pengabdiannya), mereka melakukan pemberontakan karena tidak ingin negaranya dijarah pedagang senjata dari barat yang terlalu mendominasi negara itu. Pemberontakan itu dipimpin oleh Katsumoto yang akhirnya tewas dalam pemberontakan tersebut. Sebelum Katsumoto tewas beliau masih sempat menitipkan katana-nya kepada sang Kaisar. Kaisar pun akhirnya tersadar dari kesalahannya yang terlalu memaksakan paham modernisasi untuk negaranya sehingga menghilangkan budaya – budaya luhur ketimuran yang dipegang teguh oleh bangsanya dan sudah diwariskan sejak nenek moyang dulu. Pada saat itu keluarlah statement dari sang Kaisar yang akhirnya menjadi prinsip hidup negara Jepang hingga saat ini. Statement itu lebih kurang berbunyi : “ Walaupun pakaian dan senjataku dari Barat, tetapi hatiku tetaplah dari Timur “. Dan kini Jepang menjelma menjadi negara besar yang masih menjaga nilai luhur budaya dan sejarah bangsa tersebut.
(Haduuuhhh…lagi-lagi ngelantur sampai ke negeri Sakura, ampuni sayaaa…) kembali ke kawasan Hayam Wuruk, sebelum beranjak dari tempat itu aku sempatkan mengambil beberapa foto di beberapa sudut kampus, dan tak lama kemudian aku pulang ke rumah untuk prepare dan packing karena beberapa hari lagi aku harus berangkat ke perantauan.
Aku berharap lamunanku saat itu bisa menjadi batu loncatan atau mungkin sedikit motivasi buat diriku dan teman-teman dalam menapaki masa depan dengan penuh rasa optimis.. =) Hosh..!!!

Beberapa gambar dari masa ke masa....
Depan Kampus, Juni 2010
Depan kampus, Juli 2006




    
Ruang G7 G8, Maret 2011

Ruang G7 G8, Juli 2007
















Lap Sepakbola Ekonomi, Maret 2011
Lap Sepakbola Ekonomi, Juni 2006














Beberapa foto di lingkungan kampus yang di ambil bulan Maret 2011 :

Lab Komputer
Kampus Ekstensi Ekonomi
Sisi belakang Ruang G7 dan G8
Gedung Soenardi






Foto copy langganan depan kampus
Kampus baru di Tembalang








5 comments:

  1. What a wonderful short story, we will always be a PSP 2002's members...
    Share on our fb groups of psp'02 brother n lets everyone read what u wrote,
    writing means enlightening :-)

    ReplyDelete
  2. Sometimes in our life we have memory for experience,,good or bad but we always happy with it because why?because the experience bring me to better situation in our life,,I think experience is the best teacher is great word for me,,like this blog saya akan segera menyusul hohohoho

    ReplyDelete
  3. Mr.Zai,yups thanks.. yes,i will share this in our group of psp'02. hope will be useful for other..

    ReplyDelete
  4. dmaya, yeah I agree with u..
    "omoi de wa itsumo kirei dakedo" hahaha..
    okay,segera nyusul yo..

    ReplyDelete
  5. http://mas-muzar.blogspot.com/
    new name of my blog...

    ReplyDelete