Beberapa hari
sebelum meninggalkan kota Semarang, aku sengaja berkeliling menikmati suasana
kota dimana aku dilahirkan, saat motor butut kesayangan membawaku melintasi
jalan Hayam Wuruk pikiranku langsung terbang melayang kembali ke masa 9 tahun
yang lalu. Hehehe, ada apakah
di jalan Hayam Wuruk tersebut? Ya,tepatnya Jalan Hayam Wuruk No.4A, berdiri
sebuah bangunan tua, dan kini telah usang tak terawat. Di tempat itulah aku
mengenyam pendidikan setelah aku menamatkan SMA di kawasan Taman KB Semarang,
=p.
Agustus 2002;
setelah melakukan registrasi di Auditorium, kami sebagai mahasiswa baru di
arahkan para senior untuk menuju kampus masing-masing, saat itulah aku memasuki
gedung itu untuk pertama kalinya. Hmmm, bukannya terkesan tapi aku malah malu
setengah mati saat disuruh senior untuk menyanyikan lagu 17 Agustus di atas bak
penampungan air, hedeeehhh...Clingak
clinguk plegak pleguk ga karuan aku menyanyikannya, setengah malu setengah
grogi.
Gedung Utama kampus
Perikanan Undip terletak tepat di samping kanan kampus Sastra, bahkan ada yang menduga
bangunan itu sebenarnya milik Fakultas Sastra yang terdiri dari 3 ruang kelas yaitu E107,
E204, E205. Selain itu ada lagi ruang kuliah 2 buah di seberang jalan yaitu G7
dan G8, kali ini lebih parah lagi ruangan itu bisa dibilang satu gedung dengan
kampus Ekstensi Ekonomi hanya dipisahkan oleh lorong sempit sehingga banyak
yang menyimpulkan kalau kelas itu sekedar numpang gedung Ekonomi Ekstensi.
Selain ruang kelas tersebut ada juga ruangan dosen dan Laboratorium yang
terletak di ujung Jalan Hayam Wuruk dan berada di samping kampus USM saat itu
(Saat ini kampus USM telah pindah di Jalan Arteri), kami biasa menyebutnya
dengan Ruang Kandang, nama yang sedikit aneh bukan?? hehehe… Kampus dan semua ruangan-ruangan tersebut digunakan untuk 4
program studi, so ga kebayang deh ancurnya..
Memang dari
deskripsi tersebut bila dibandingkan dengan kampus dari jurusan atau
fakultas yang lain kampus kami sedikit kurang meyakinkan (ra pokro blas..). Akan tetapi, 5 tahun dari perjalanan hidupku
aku habiskan di situ, dan kini aku tidak pernah malu, menyesali, gelo, ataupun getun, karena pernah menjadi bagian dari kampus tersebut. Justru
merasa bangga dan bersyukur telah kulalui dengan enjoy aja (iklan rokok :p). Banyak kenangan maupun cerita-cerita
seru, asem kecut masam manis pahit asin agak pedes *haiyah..* hitam putih
mejikuhibiniu pink kecoklat2an, semua begitu terasa dan semua begitu berwarna..
(jangan dibilang lebay lho, hihihi…=D)
Saat memasuki tahun
kedua perkuliahan yaitu semester 3 dan 4 kami mulai disibukkan dengan
praktikum-praktikum di lapangan, mulai asistensi kemudian menyiapkan bahan
praktikum sampai mengurus masalah transportasi kami lakukan. Ekoper (Ekologi
Perairan) salah satu mata kuliah yang mewajibkan mahasiswa untuk melakukan praktikum,
saat itu praktikum dilakukan di kawasan Tambak Lorok Semarang, mulai dari
nyebur dan nyelam di sungai, muara, dan pantai yang sebenarnya air di daerah situ
begitu keruh. Kami disuruh untuk menemukan biota sebanyak mungkin, tapi alhasil
begitu sulitnya kami menemukan biota, hanya sampah dan setumpuk lumpur yang
mengendap di dasar perairan. Pinter-pinter kami aja jika menemukan ikan mati
atau apapun yang bisa diambil sebagai sampel langsung kami amankan, hahaha… Malamnya, kami bermalam di
laboratorium untuk mengidentifikasi biota sambil terkantuk-kantuk.. Praktikum
yang tak kalah seru yaitu saat di LPWP (Laboratorium Pengembangan Wilayah
Pantai) Jepara, dimana kami bermalam di tengah laut, di sebuah bagan tancap (salah satu
jenis alat tangkap Lift Net) sebagai gambaran
mungkin seperti bangunan gubug dari bambu. Nah, disitu kami bermalam
masing-masing bagan tancap ditempati 2 orang (1 cowok, 1 cewek), tapi ada juga
yang 3 orang, waktu itu saya kebagian yang 3 orang, haduuuh kurang seru jadinya, eh tapi itu belum sama Nelayan lho, so
bisa dipastikan tidak akan terjadi apa-apa di bagan tancap tersebut soalnya ga
cuma berdua, kan masih ada bapak Nelayannya..hehehe...
KKL di Jakarta, Mei 2005
Mungkin itu sebagian
cerita kecil dari kegiatan praktikum selama kuliah, masih banyak lagi cerita seru
dari kegiatan-kegiatan seperti KKL (Kuliah Kerja lapangan), PKL (Praktek Kerja
Lapangan), juga kegiatan-kegiatan lain non akademik seperti mentoring di masjid
kampus, juga acara-acara music kampus bertajuk Beachparty dan Underwater Dark Side. Ada juga kegiatan
Olah raga terutama cabang sepak bola yang mempertemukan masing-masing program
studi dari tiap-tiap angkatan, kebetulan kami mempunyai tim sepakbola yang
cukup solid, saat itu aku menempati posisi RB (sayap kanan), hehe.. yaahh meskipun ada sedikit adegan
adu jotos dengan senior (gara-gara beberapa pemain kami berulang kali dikasari
oleh senior yang sedikit arogan, huhh…) akhirnya kamipun bisa memenangi
pertandingan dan menjadi juara, We are the
Champion..yuhuuuuu… Trofi kebanggaan
pun selalu kita bawa untuk foto-foto, hahaha…
\(^o^)/
Grand Final POR, Desember 2004
Di awal tahun 2005
diadakan acara semacam orientasi mahasiswa baru di LPWP, kegiatan itu dinamakan
KOMPAK (Kegiatan Orientasi Mahasiswa Perikanan dan Aktualisasi Kemasyarakatan, kalo
ga salah seperti itu singkatannya), ada juga acara Diathlon dan bersih pantai
bekerjasama dengan mahasiswa Teknik Lingkungan dalam rangka HUT Undip di Jepara
juga. Hmmm, ga akan habis deh kalo
ditulis semua kegiatan-kegiatan yang telah dilalui selama masa perkuliahan.
Wisuda September 2006
Memasuki tahun
keempat dan kelima (2006-2007), temen-temen sudah disibukkan dengan
penelitiannya masing-masing guna menyelesaikan sebuah karya tulis berupa Skripsi.
Dan di akhir 2006 perayaan wisuda mulai menghiasi suatu keberhasilan titik
puncak dari perkuliahan ini. Satu persatu teman-teman mulai meninggalkan kampus
tercinta, Juli 2006, September 2006, Januari 2007, April 2007, Juli 2007, dst…
Oh iya, setelah perayaan wisuda biasanya kami menggelar acara syukuran, bagi
yang berwisuda saat itu diwajibkan untuk mentraktir kita-kita seangkatan, hahaha… nah tempat makan favorit kami
yaitu di pemancingan Ngrembel daerah Gunung Pati. Hmmm, ikan bakarnya bener-bener mak
nyuussss…. di balut suasana pedesaan yang masih asri menyempurnakan nikmat
makanan dan kebersamaan saat itu, hehe..
Syukuran Wisuda
Semua terlukis
dengan indahnya, sebuah persahabatan, perjuangan, percintaan (ciee…ciee…) di kampus mungil tersebut, moment-moment
yang sulit untuk saya lupakan. Sepenggal kisah perjalanan hidup yang cukup
terkenang.
(Tiba-tiba aku
tersadar dari lamunanku), kini kulihat bangunan-bangunan itu sudah kosong tak
terawat, tumbuh ilalang-ilalang di sudut bangunan, reruntuhan dedaunan
dibiarkan berserakan menutupi sebagian tanah yang masih lapang. Ya, memang saat
ini semua kegiatan perkuliahan dipindah di gedung baru yang tentunya jauh lebih
layak di kampus Undip Tembalang, tetapi kampus tua (ini) yang kini mulai usang
menyimpan lebih banyak sejarah dalam hidupku. Dan beberapa hari lagi aku harus
meninggalkan kampus ini beserta hiruk pikuknya kota Semarang yang penuh cerita
dan kenangan menuju tanah seberang untuk memulai hidup yang baru demi sebuah
cita-cita. (hahaha,lebay ah..)
Banyak orang yang
bilang “Tataplah jalan yang ada di
depanmu jangan melihat ke belakang” dalam arti jangan mengingat masa lalu,
memang ada baiknya beranggapan seperti itu, tetapi saya lebih suka dengan apa
yang pernah diucapkan oleh Bung Karno “Bangsa
yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya
sendiri.” Bila kita analogikan bangsa itu diri kita sendiri, maka kita
tidak seharusnya melupakan proses hidup dalam diri kita, pada awalnya siapa sih
kita ini?, bagaimana sih perjalanan hidup kita hingga kini?, apa saja proses-proses
perjuangan hidup kita yang pernah kita lalui tidak sepantasnya untuk dilupakan
begitu saja. Perjalanan hidup masih panjang, kelak jika kita menjadi orang
besar (meskipun badan masih kurus kering dan kecil, hehe..) maka kita akan tetap ingat siapa diri kita ini sebenarnya
atau darimanakah kita berasal.
Sebagai contoh
dengan apa yang pernah diucapkan oleh Bung Karno yaitu Bangsa Jepang saat
terjadi Restorasi Meiji pada abad ke
18, saat itu bangsa Jepang mulai tumbuh dan berkembang menjadi negara yang maju
karena membuka diri dengan dunia barat, tetapi dibalik itu muncul pemberontakan
dari para Samuray (Satria berpedang/
pesuruh yang dihormati karena pengabdiannya), mereka melakukan pemberontakan
karena tidak ingin negaranya dijarah pedagang senjata dari barat yang terlalu
mendominasi negara itu. Pemberontakan itu dipimpin oleh Katsumoto yang akhirnya tewas dalam pemberontakan tersebut. Sebelum
Katsumoto tewas beliau masih sempat menitipkan katana-nya kepada sang Kaisar. Kaisar pun akhirnya tersadar dari
kesalahannya yang terlalu memaksakan paham modernisasi untuk negaranya sehingga
menghilangkan budaya – budaya luhur ketimuran yang dipegang teguh oleh
bangsanya dan sudah diwariskan sejak nenek moyang dulu. Pada saat itu keluarlah
statement dari sang Kaisar yang
akhirnya menjadi prinsip hidup negara Jepang hingga saat ini. Statement itu
lebih kurang berbunyi : “ Walaupun
pakaian dan senjataku dari Barat, tetapi hatiku tetaplah dari Timur “. Dan
kini Jepang menjelma menjadi negara besar yang masih menjaga nilai luhur budaya
dan sejarah bangsa tersebut.
(Haduuuhhh…lagi-lagi ngelantur sampai ke
negeri Sakura, ampuni sayaaa…) kembali ke kawasan Hayam Wuruk, sebelum beranjak
dari tempat itu aku sempatkan mengambil beberapa foto di beberapa sudut kampus,
dan tak lama kemudian aku pulang ke rumah untuk prepare dan packing
karena beberapa hari lagi aku harus berangkat ke perantauan.
Aku berharap
lamunanku saat itu bisa menjadi batu loncatan atau mungkin sedikit motivasi
buat diriku dan teman-teman dalam menapaki masa depan dengan penuh rasa
optimis.. =) Hosh..!!!
Beberapa gambar dari masa ke masa....
Depan Kampus, Juni 2010
Depan kampus, Juli 2006
Ruang G7 G8, Maret 2011
Ruang G7 G8, Juli 2007
Lap Sepakbola Ekonomi, Maret 2011
Lap Sepakbola Ekonomi, Juni 2006
Beberapa foto di lingkungan kampus yang di ambil bulan Maret 2011 :
What a wonderful short story, we will always be a PSP 2002's members... Share on our fb groups of psp'02 brother n lets everyone read what u wrote, writing means enlightening :-)
Sometimes in our life we have memory for experience,,good or bad but we always happy with it because why?because the experience bring me to better situation in our life,,I think experience is the best teacher is great word for me,,like this blog saya akan segera menyusul hohohoho
What a wonderful short story, we will always be a PSP 2002's members...
ReplyDeleteShare on our fb groups of psp'02 brother n lets everyone read what u wrote,
writing means enlightening :-)
Sometimes in our life we have memory for experience,,good or bad but we always happy with it because why?because the experience bring me to better situation in our life,,I think experience is the best teacher is great word for me,,like this blog saya akan segera menyusul hohohoho
ReplyDeleteMr.Zai,yups thanks.. yes,i will share this in our group of psp'02. hope will be useful for other..
ReplyDeletedmaya, yeah I agree with u..
ReplyDelete"omoi de wa itsumo kirei dakedo" hahaha..
okay,segera nyusul yo..
http://mas-muzar.blogspot.com/
ReplyDeletenew name of my blog...