Saturday, December 27, 2014

5 Pesan Moral dari Film Stand By Me Doraemon (Film Review)


Di penghujung tahun 2014 ini para generasi 90an, aka generasi yang masa kanak-kanak dan remajanya ada pada tahun 90an seperti dimanjakan untuk bernostalgia dengan release nya beberapa film layar lebar yang diambil dari cerita anime yang pernah ngehits di era 90an, bermula dari trilogi Samurai X seri pertamanya sih udah release tahun 2012 silam, tapi yang kedua dan ketiganya yang bertajuk Kyoto Inferno (September 2014) dan The Legend End (November 2014) release dalam jangka waktu yang enggak lama di akhir tahun 2014 ini. Selain itu anime Saint Seiya yang jadi idola juga di tahun 90an dibikin film animasi dengan teknologi 3D terbaru release di bulan November 2014 dengan tajuk Saint Seiya The Legend of Sanctuary. Yang terakhir yaitu anime Doraemon, nah yang ini nih yang paling heboh diantara yang lain, maklum anime Doraemon mempunyai episode yang paling panjang dibanding dengan Samurai-X maupun Saint Seiya sehingga lebih familier hingga ke generasi 2000an, Film Doraemon dibikin dengan animasi 3D juga bertajuk Stand by Me Doraemon dan release di Bulan Desember 2014. So, Ane ingin sedikit ngebahas/ mereview film Stand By Me Doraemon, Why? karena emang nih film setelah ane tonton banyak pembelajaran atau pesan moral yang cukup baik dan bagus untuk bisa kita jadikan pelajaran di kehidupan nyata ini, langsung aja ye.. Cekidot..

Yang Pertama ane salut ama kebesaran hati si Nobita mengikhlaskan Shizuka yang saat itu impress banget ama Dekisugi. Jadi adegannya tuh berawal dari Nobita yang ingin membuat Shizuka jatuh hati padanya dipinjemlah alat Doraemon berupa telur raksasa, prinsip kerjanya sih siapa aja yang masuk didalam telur tersebut selama 15 menit kemudian telur itu terbuka, nah orang yang pertama kali diliat saat telur itu terbuka bakal dicintainya. Setelah shizuka berhasil dimasukkan ke dalam telur tersebut karena adanya sedikit insiden bukan si Nobita yang ada saat telur itu terbuka tetapi malah Dekisugi, gyaaa.. hancurlahh hati si Nobita mengetahuinya. Ditambah lagi adegan romantis saat Shizuka menanyakan ke Dekisugi apakah dia menyukainya, Dekisugi menjawab kalau dia juga sangat menyukai Shizuka tetapi tidak ingin bergantung pada suatu alat apapun. Jreng..jreng..jreng.. hati Shizuka pun dibuat klepek-klepek kan.
Dari situ Nobita merasa tau diri, dia ga ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Dekisugi, dia ingin menjauh dari Shizuka untuk kebahagiaan mereka. Bahkan dengan berbagai cara Nobita berusaha membuat Shizuka membencinya, lalu diminum lah ramuan pembenci milik Doraemon. Ketika yang lain (Doraemon dan ibunya Nobita) sudah menjauh dari Nobita, Shizuka datang menyelamatkan Nobita untuk memuntahkan ramuan tersebut dari perutnya lalu Shizuka “marah” kepada Nobita agar jangan bersikap aneh dan menjauh, ehh dipeluknya tuh Nobita oleh Shizuka. So Sweeet.. (ga juga kale, lebay ihh..). Dari adegan ini yang ane suka sih intinya baik Nobita dan Shizuka mereka sama-sama ngerti perasaan masing-masing, Nobita ngerti bahwa Shizuka lagi demen2nya ama dekisugi sehingga membuatnya mundur dari perjuangan cintanya, di sisi lain Shizuka juga ngerti ga ingin membiarkan Nobita hidup dalam keterpurukan karena berusaha melupakan Shizuka, Shizuka juga ngerti bahwa dirinya merupakan penyemangat hidup dalam diri Nobita.

Yang kedua saat adegan di masa depan Shizuka terjebak badai salju saat mendaki gunung, Nobita datang ke masa depan untuk menyelamatkan Shizuka, alih-alih berniat menyelamatkan malah Nobita terlihat bodoh di depan Shizuka. Saat Nobita ingin membuat api unggun untuk menghangatkan udara di gua ternyata koreknya basah lalu bikin pake kayu ga berhasil Shizuka pun mengeluarkan pematik api miliknya -__-'. Adalagi ketika Shizuka merasa kedinginan, Nobita meminjamkan Jaketnya untuk menghangatkan badan Shizuka, ehh ga taunya tuh jaket basah jadi musti dikeringin di dekat api unggun, Shizuka sendiri malah meminjamkan selimut hangatnya kepada Nobita selama pakaian Nobita dikeringin di dekat api unggun. Ketika demam Shizuka semkin parah Nobita pun panik bingung musti bagaimana cara nolongnya, Shizuka dengan tenangnya berkata pada Nobita “Kau sama sekali belum berubah. Aku mencemaskanmu. Kau butuh orang yang bisa menjagamu. Ya, baiklah..jawaban untuk pertanyaanmu adalah...aku bersedia. Kukira kau akan lebih senang.” kemudian langsung pingsan. Akhirnya si Nobita berhasil menolong Shizuka dengan menguatkan memorinya sehingga ditolong oleh Nobita dewasa yang ada di masa depan. Keesokannya nobita kecil menyampaikan ke Nobita dewasa bahwa Shizuka telah menjawab YA, bersedia buat menikah dengan Nobita. Gyaaaaa....senengnya ampun ampunan dah si Nobitanya tuh.
Dari adegan itu yang ane suka gan, sikap Shizuka terhadap Nobita meskipun Nobita melakukan hal-hal yang bodoh dan cenderung merepotkan Shizuka nya tuh tetep aja sabar dan tenang, malah dianya sendiri yang mencemaskan Nobita, bisa kita teladani nih.




Yang ketiga, saat pesta bujang sebelum pernikahan Nobita, Dekisugi, Giant dan Suneo pada ngumpul. Disitu Dekisugi curcol sama temen-temen sebenarnya dia juga sangat mencintai Shizuka, “Aku berharap Akulah yang membuatnya bahagia, tapi dia bilang aku bisa lakukan apapun sendirian.” begitu katanya. Cepet move on ya Dekisugi.... *pukpuk.

Pelajaran yang ane ambil dari ini sih bahwa Shizuka memilih Nobita karena dia bakal lebih berguna/ bermanfaat saat hidup bersama Nobita dibandingkan jika hidup bersama Dekisugi yang udah bisa lakukan apapun sendirian. Bisa nih nerapin mindset seperti ini saat qt akan cari pasangan hidup. ^.^


Yang keempat, ini adegan yang paling favorit buat ane. Saat Shizuka menghadap Ayahnya dan berniat untuk membatalkan pernikahan karena Shizuka tak ingin meninggalkan orang tuanya yang belum bisa dia bahagiain. Dengan bijak Ayah Shizuka memberikan beberapa wejangan/ nasehat kepada Shizuka. Ane kutip aja percakapannya dibawah ini :
  • Shizuka : “Aku ingin membatalkan pernikahan. Ayah akan kehilangan aku bila aku pergi, Ayah dan Ibu sudah merawatku dengan sangat baik. Tapi aku belum lakukan sesuatu untuk membalas budi.”
  • Ayah Shizuka : “Jangan konyol, kau memberi kami banyak hal indah. Begitu banyaknya hingga tak terhitung. Hadiah pertama darimu adalah saat kau lahir. Saat itu pukul 03.00 pagi. Tangisan pertamamu terdengar seperti malaikat, musik terindah yang pernah kudengar. Saat meninggalkan Rumah Sakit langit mulai bercahaya tetapi masih banyak bintang bertebaran di angkasa. Di semesta yang luas ini kehidupan baru terlahir membawa darahku. Aku sangat terharu oleh tangisan itu. Dan setiap hari, setiap tahun sejak saat itu semua kenangan bahagia tak ada yang lebih baik bagi kami. Kami akan merindukanmu tapi kenangan itu tetap bahagiakan kami. Kau jangan khawatir.”
  • Shizuka : “Aku takut, apakah kami akan baik-baik saja? ”
  • Ayah Shizuka : “Tentu kalian akan baik saja, yakinlah pada Nobita. Kau tepat untuk memilihnya. Dia orang biasa tanpa bakat istimewa. Tapi dia ingin orang bahagia dan merasakan kesedihan orang, itulah yang menjadikan manusia yang baik. Aku yakin dia akan membuatmu bahagia. Aku bangga padamu karena telah memilih dia. Jangan cemas semua akan baik saja.”
  • Shizuka : *mengangguk
Kan..kan..nasehat indah dari seorang Ayah yang akan melepas anak gadisnya menikah, berusaha menguatkan hati anak gadisnya yang masih dirundung rasa khawatir. Melihat sosok Nobita bukan dari kemampuannya aja, tapi mampu melihat kemuliaan hati dan ketulusan Nobita. Bener-bener Ayah teladan dah, disini menggambarkan kehangatan hubungan kasih sayang sang Ayah dengan anak gadisnya dan Restu orang tua juga penting buat kebahagiaan hubungan mereka kelak. ;)

Yang kelima (terakhir) nih kegigihan Nobita untuk mengalahkan Giant. Jadi ceritanya ketika Doraemon harus kembali ke masa depan karena misinya membuat Nobita bahagia sudah selesai. Doraemon khawatir apakah Nobita akan baik-baik saja saat ditinggal pergi, maka dari itu Nobita pun berkelahi dengan Giant dan berjanji dengan Doraemon bahwa dia tidak akan menyerah hingga mampu mengalahkan Giant. So, hingga muka udah ga berbetuk pun Nobita terus berjuang hingga akhirnya berhasil mengalahkan Giant, Doraemonpun sukses dibuatnya terharu.
Sebenarnya adegan ini sih biasa aja, tapi at least memberi pelajaran buat kita agar tidak mudah menyerah, berjuang all out.

Thats all guys, itu sedikit review Film Stand by Me Doraemon dari ane. Memang sih ini hanya sebuah film yang udah diatur sama si Sutradara, tapi kalau ada hal-hal didalamnya yang baik dan bisa buat motivasi diri kita di di kehidupan nyata, why not? Semoga bisa menghibur dan bermanfaat. Thanks. \(^o^)/

Saturday, 27 12 2014, 12:59